Pengertian dan Komponen-komponen Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai.
Perencanaan pembelajaran mengandung komponen-komponen yang ditata secara sistematis dimana komponen-komponen tersebut saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain.

Komponen-komponen perencanaan pembelajaran meliputi:
Tujuan merupakan komponen pertama dalam perencanaan pembelajaran merupakan proyeksi tentang hasil belajar atau kemampuan yang harus dicapai anak setelah belajar.
Materi adalah bahan yang akan diajarkan agar tujuan tercapai.
Kegiatan belajar mengajar adalah proyeksi kegiatan belajar yang harus dilakukan anak agar tujuan tercapai.
Media dan sumber belajar merupakan salah satu komponen yang memberi dukungan terhadap proses belajar.
Evaluasi merupakan suatu proses memilih, mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan. Evaluasi sebagai alat untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan.

Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Salah satu tugas guru adalah membuat perencanaan pembelajaran.
Jenis-jenis perencanaan di TK meliputi Perencanaan Tahunan, Perencanaan Semester, Perencanaan Mingguan (SKM), Perencanaan Harian (SKH).
Perencanaan Tahunan, memuat keterampilan, kemampuan, pembiasaan-pembiasaan dan tema-tema yang sesuai dengan minat anak dan dekat dengan lingkungan anak.
Perencanaan semester merupakan penjabaran dari perencanaan tahunan yang dibagi ke dalam dua semester.
Perencanaan Mingguan berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan tema pada minggu itu.
Perencanaan Harian (SKH) merupakan perencanaan operasional yang disusun oleh guru dan merupakan acuan dalam melaksanakan pembelajaran. SKH dijabarkan dari SKM.

Pembelajaran yang ber orientasi pada perkembangan
Prinsip-prinsip Perkembangan Anak
Penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-kanak menuntut pendidik yang memiliki kemampuan profesional, sosial dan pribadi yang baik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik atau guru Taman Kanak-kanak adalah memahami perkembangan anak. Pemahaman tentang karakteristik perkembangan anak memberikan kontribusi terhadap pendidik untuk merancang kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan pembelajaran serta mengevaluasi perkembangan dan belajar anak.
Prinsip-prinsip perkembangan anak meliputi: (1) anak berkembang secara holistik, (2) perkembangan terjadi dalam urutan yang teratur, (3) perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara anak, (4) perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya, (5) perkembangan mempunyai pengaruh yang bersifat kumulatif.
Prinsip-prinsip perkembangan anak tersebut memberikan implikasi bagi pendidik dalam menentukan tujuan, memilih bahan ajar, menentukan strategi, memilih dan menggunakan media, serta mengevaluasi perkembangan dan mendukung belajar anak secara optimal.
Dasar Pemikiran dan Pengertian Pembelajaran yang Berorientasi Perkembangan
Ada beberapa hal yang mendasari munculnya praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan, antara lain meningkatnya praktik pembelajaran yang bersifat formal di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, kuatnya tuntutan dan tekanan orang tua dan masyarakat terhadap pengajaran yang lebih bersifat akademik, kesalahpahaman masyarakat tentang konsep pendidikan anak usia dini.
Pembelajaran yang berorientasi perkembangan mengacu pada tiga hal penting, yaitu (1) berorientasi pada usia, (2) berorientasi pada anak secara individual, dan (3) berorientasi pada konteks sosial budaya anak.
Praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan menekankan pada hal-hal sebagai berikut: (1) anak secara holistik, (2) program pendidikan yang bersifat individual, (3) pentingnya kegiatan yang diprakarsai anak, (4) fleksibel, lingkungan kelas menstimulasi anak, (5) pentingnya bermain sebagai wahana belajar, (6) kurikulum terpadu, (7) belajar melalui bekerja, (8) memberikan pilihan kepada anak tentang apa dan bagaimana caranya belajar, (9) penilaian bersifat kontinu, dan (10) bermitra dengan orang tua untuk mendukung perkembangan dan belajar anak.
Pembelajaran yang Berorientasi Perkembangan Untuk Anak Usia Taman Kanak-kanak
Prinisp-prinsip pembelajaran yang berorientasi perkembangan dapat diidentifikasi dari beberapa dimensi, sebagai berikut.
Menciptakan iklim yang positif dan kondusif untuk belajar.
Membantu keeratan kelompok dan memenuhi kebutuhan individu.
Lingkungan dan jadwal hendaknya memberi kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi aktif, mengambil inisiatif, melakukan eksplorasi terhadap objek dan lingkungannya.
Pengalaman belajar hendaknya dirancang secara konkret dan memberi kesempatan kepada anak untuk memilih kegiatannya sendiri.
Mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berbahasa secara menyeluruh yang meliputi kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis dini.
Strategi pembelajaran dirancang agar anak dapat berinteraksi dengan anak lainnya secara individual dan dalam kelompok kecil.
Motivasi dan bimbingan diberikan agar anak mengenal lingkungannya, mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian dan disiplin diri.
Kurikulum diorganisasikan secara terpadu untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak yang meliputi aspek fisik motorik, sosial emosi, kognitif, bahasa, dan seni.
Penilaian terhadap anak dilakukan secara kontinu, melalui observasi.
Mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan anak dan cara melakukan kegiatan tersebut.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pengertian dan Komponen-komponen Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai.
Perencanaan pembelajaran mengandung komponen-komponen yang ditata secara sistematis dimana komponen-komponen tersebut saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain.
Komponen-komponen perencanaan pembelajaran meliputi:
Tujuan merupakan komponen pertama dalam perencanaan pembelajaran merupakan proyeksi tentang hasil belajar atau kemampuan yang harus dicapai anak setelah belajar.
Materi adalah bahan yang akan diajarkan agar tujuan tercapai.
Kegiatan belajar mengajar adalah proyeksi kegiatan belajar yang harus dilakukan anak agar tujuan tercapai.
Media dan sumber belajar merupakan salah satu komponen yang memberi dukungan terhadap proses belajar.
Evaluasi merupakan suatu proses memilih, mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan. Evaluasi sebagai alat untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan.
Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Salah satu tugas guru adalah membuat perencanaan pembelajaran.
Jenis-jenis perencanaan di TK meliputi Perencanaan Tahunan, Perencanaan Semester, Perencanaan Mingguan (SKM), Perencanaan Harian (SKH).
Perencanaan Tahunan, memuat keterampilan, kemampuan, pembiasaan-pembiasaan dan tema-tema yang sesuai dengan minat anak dan dekat dengan lingkungan anak.
Perencanaan semester merupakan penjabaran dari perencanaan tahunan yang dibagi ke dalam dua semester.
Perencanaan Mingguan berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan tema pada minggu itu.
Perencanaan Harian (SKH) merupakan perencanaan operasional yang disusun oleh guru dan merupakan acuan dalam melaksanakan pembelajaran. SKH dijabarkan dari SKM.


Pemeliharaan dan Strategi Pembelajaran
Pengertian dan Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar.
Terdapat beberapa kriteria yang harus menjadi pertimbangan guru dalam memilih strategi pembelajaran, yaitu (1) karakteristik tujuan pembelajaran apakah untuk pengembangan aspek kognitif, aspek afektif atau psikomotor. Atau apakah pembelajaran itu bertujuan untuk mengembangkan domain fisik-motorik, kognitif, sosial emosi, bahasa, dan estetika; (2) karakteristik anak sebagai peserta didik baik usianya maupun kemampuannya; (3) karakteristik tempat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran apakah di luar atau di dalam ruangan; (4) karakteristik tema atau bahan ajar yang akan disajikan kepada anak; dan (5) karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan apakah melalui pengarahan langsung, semi kreatif atau kreatif.
Semua kriteria ini memberikan implikasi bagi guru untuk memilih stratgei pembelajaran yang paling tepat digunakan di Taman Kanak-kanak
Karakteristik Cara Belajar Anak
Anak belajar dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa. Beberapa karakteristik cara belajar anak itu antara lain (1) anak belajar melalui bermain; (2) anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya; (3) anak belajar secara alamiah, dan (4) anak belajar paling baik jika yang dipelajarinya menyeluruh, bermakna, menarik, dan fungsional.
Bermain sebagai salah satu cara belajar anak memiliki ciri-ciri simbolik, bermakna, aktif, menyenangkan, suka rela, ditentukan oleh aturan, dan episodik.
Para ahli teori konstruktivisme mempunyai pandangan tentang cara belajar anak yaitu bahwa anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya melalui kegiatan mengeksplorasi objek-objek dan peristiwa yang ada di lingkungannya dan melalui interaksi sosial dan pembelajaran dengan orang dewasa.
Lingkungan yang diciptakan secara kondusif akan mengundang anak untuk belajar secara alamiah tanpa paksaan sehingga apa yang dipelajari anak dari lingkungannya adalah hal-hal yang benar-benar bermakna, fungsional, menarik dan bersifat menyeluruh.


loading...