Judul: Uglies (Uglies #1)
Penulis: Scott Westerfeld
Penerjemah: Yunita Candra S.
Penyunting: Lulu Fitri Rahman
Penerbit: Matahati
Tahun: April2010
Hlm: 432
ISBN: 9786028590129
Harga: IDR 63.000

Sinopsis Uglies:
Tally Youngblood akan berusia enam belas tahun, dan dia tak sabar menunggunya. Di dunia Tally, umur enam belas tahun merupakan awal untuk berubah dari buruk rupa menjadi rupawan. Dengan menjadi rupawan, dia akan memasuki dunia berteknologi tinggi yang menawarkan kehidupan untuk selalu bersenang-senang. Tinggal beberapa minggu lagi, Tally akan memasuki dunia tersebut.

Namun, dia berjumpa dengan Shay, sesama buruk rupa, yang tidak yakin mau berubah menjadi rupawan. Shay mengajaknya kabur ke dunia luar yang penuh resiko. Saat Shay melarikan diri, Tally mempelajari suatu fakta dari dunia rupawan—yang mengguncangkan dan ternyata tak secantik wujudnya.

Tally berada dalam situasi terburuk yang tak pernah dibayangkannya: mengkhianati temannya sendiri atau takkan bisa berubah menjadi cantik. Pilihan Tally akan mengubah dunianya untuk selamanya.

REVIEW

Tally Youngblood tidak sabar menanti ulang tahunnya yang ke-16 agar bisa dioperasi untuk menjadi rupawan dan bergabung bersama Peris, sahabatnya. Peris yang lebih dulu berulang tahun sekarang tinggal di Kota Rupawan, tempat para rupawan baru bersenang-senang, berpesta sepuasnya, tidur larut malam, dan bebas melakukan apapun yang diinginkan kapan pun mereka mau.

Namun Tally harus menunggu 3 bulan lagi sebelum bisa meninggalkan Uglyville (kota untuk kaum buruk rupa) dan saat itulah ia bertemu Shay. Tally dan Shay segera menjadi sahabat akrab. Mereka berulang tahun di hari yang sama dan segera memutuskan menghabiskan sisa waktu yang ada dengan melanggar peraturan sebanyak mungkin.

Hingga akhirnya Shay mengajaknya untuk kabur sebelum waktu operasi mereka tiba. Shay memilih untuk menjadi tetap buruk rupa dan tinggal bersama warga Smoke di dunia luar dengan gaya hidup mirip orang Rusty. Tally menolak, namun Shay tetap kabur dan membuat Tally berjanji untuk merahasiakannya. Pilihan Tally ternyata malah membuatnya ditahan dan diancam oleh Special Circumstance tidak akan di operasi selamanya jika tidak mau membantu Special Circumstance untuk menyelidiki kasus kaburnya Shay dan beberapa kaum buruk rupa lainnya.

Akhirnya, berbekal dengan petunjuk dari Shay, ia mulai mencari kota Smoke lalu memberitahukan lokasi kota tersebut kepada Special Circumstance yang berkeinginan untuk mengambil kembali warganya dan mengubah mereka semua menjadi rupawan. Tally menyusul Shay untuk mengkhianati sahabatnya itu serta orang-orang Smoke.


Uglyville vs. Kota Rupawan

Kota Rupawan adalah tempat tinggal warga kota yang baru saja menjalankan operasi, terutama di daerah Garbo Mansion tempat penuh kesenangan paling gila-gilaan. Tempat paling banyak rentetan pesta dilangsungkan dan sampanye yang mengalir tanpa henti. Sedangkan Uglyville adalah kota tempat tinggal kaum buruk rupa (usia 10-16 tahun) dimana masing-masing anak tinggal di asrama untuk bersekolah sebelum memulai operasi wajib mereka. 


Kaum Rusty

Kaum Rusty disini dipandang sebagai masyarakat barbar zaman dulu yang secara massive membangun kotanya dengan besi, mengeksploitasi alam (membakar kayu, makan daging binatang, dll) serta menggunakan bahan bakar minyak yang melubangi ozon. Itu adalah zaman kita sekarang dong berarti. Menurut mereka seluruh tindakan pengrusakan itu tidak perlu dan sangat tidak manusiawi. Mereka sekarang memiliki gaya hidup ramah lingkungan dan berusaha untuk tidak merusak bumi. Nah, warga Smoke disini adalah pelarian dari Kota Rupawan, mereka menolak di operasi dan lebih memilih hidup buruk rupa dengan bergantung pada alam.


Cute-mentary

Novel bergenre dystopian yang amat sangat menarik untuk diikuti. Saat ini menjadi rupawan itu adalah suatu hal yang di wajibkan dan menjadi lumrah. Setiap orang ingin menjadi rupawan. Dengan bola mata bulat, bibir penuh berwarna pink sempurna, kulit sehat dan bersinar sewarna mutiara, mereka merasa sempurna. Tapi dibalik perubahan tersebut tidak hanya fisik aja yang berubah namun pola pikir mereka juga ikut berubah.

Salah satu inti dari cerita ini adalah keinginan untuk menjadi sempurna secara fisik merupakan hal yang sangat mendasar. Sehingga seseorang, bahkan suatu negara mewajibkan adanya perubahan itu. Menjadi rupawan adalah salah satu bentuk kontrol sosial negara terhadap warganya. Ketika semua orang menjadi rupawan, maka ia akan merasa jauh lebih baik dan tidak merasa iri maupun benci, hal tersebut mengontrol mereka agar tidak melakukan tindak kekerasan maupun saling menjatuhkan dan berperang seperti kaum Rusty pada zaman dahulu.

Disaat negara berkuasa seperti itu, ada segelintir orang yang memilih untuk hidup di alam bebas. Jauh dari segala kenikmatan teknologi yang diberikan negara. Mereka memilih untuk tetap menjadi buruk rupa dan tidak mau di kontrol oleh siapapun, at least mereka masih punya hak untuk bebas menentukan pilihannya: menjadi diri sendiri.

Alurnya yang cepat membuat buku ini nyaman di baca. Setiap lembarnya membuat saya terkesan. Menurut saya buku ini jauh lebih baik daripada Delirium. Meskipun negara mengontrol mereka ketika menjadi rupawan namun mereka masih bebas memilih pekerjaan maupun pasangan yang diinginkan. Selain itu, penggambaran pemerintahan, peraturan, tata wilayah kota, hingga morfologi tubuh manusia 'rupawan' yang detil merupakan poin plus-plus yang membuat saya meletakkan Uglies Series dalam jajaran novel favorit sepanjang masa. 


My reviews of the series


-----------------^^-----------------
Kamu bisa pesan buku ini via Uglies@Bookoopedia
Review ditulis dalam rangka Lomba Estafet Review Buku #LERB
Tongkat estafet ini aku serahkan pada Viktoria@Writings From A Reader
-----------------^^-----------------


loading...