Apa yang membuat Manado terhindar dari gelombang tinggi yang dilaporkan mampu juga menjangkau kawasan pesisir benua Amerika tersebut?
Kepala BMKG Sulut Slamet Riyadi menjelaskan Kota Manado secara geografis terletak di Pantai Barat pulau Sulawesi. Itu artinya, kata Slamet, Manado tidak berhadapan langsung dengan laut Pasifik.
"Jika melihat peta maka Sulut memang berhadapan dengan Jepang namun ada Filiphina di atas pulau Sulawesi yang secara tidak langsung akan melindungi Sulut dari terpaan gelombang akibat tsunami dari Jepang," ungkap Slamet Riyadi kepada Tribunnews Network.
Dikatakannya secara tidak langsung Filipina melindungi Sulawesi. Namun tidak demikian untuk Papua dan Maluku.
"Dampaknya berbeda karna Pulau Papua khususnya berhadapan langsung pulau pasifik," jelasnya.
Tepat ketika peringatan tsunami dicabut BMKG pusat yang diumumkan sebuah stasiun TV nasional sekitar pukul 21.00, kondisi Kota Manado berangsur pulih. Tidak ada lagi kemacetan khususnya di Wilayah Winangun dan Malalayang (Manado Selatan).
Kondisi terkini di Kawasan Mega Mas sejumlah toko dan rumah makan masih ada yang tutup namun sebagian warga sudah beraktivitas normal.
Hingga pukul 21.30 jalan raya di Malalayang tampak sudah stabil. Mobil-mobil ke arah Amurang lebih banyak daripada yang arah sebaliknya. Khusus kawasan Kampus Unsrat terbilang sepi. Beberapa kostan tampak tutup. "Semua mahasiswa ada yang mengungsi ke Tomohon ada yang ke Winangun," ujar Demsi seorang pemilik tempat kos di Komplek Perempatan Perikanan Unsrat.
Demsi sendiri mengaku tidak mengungsi karena merasa kawasan Bahu cukup jauh dari Pantai. "Saya terus pantau televisi dan sampai sekarang aman-aman kan?," ujarnya.
Kepala BMKG Sulut Slamet Riyadi menjelaskan Kota Manado secara geografis terletak di Pantai Barat pulau Sulawesi. Itu artinya, kata Slamet, Manado tidak berhadapan langsung dengan laut Pasifik.
"Jika melihat peta maka Sulut memang berhadapan dengan Jepang namun ada Filiphina di atas pulau Sulawesi yang secara tidak langsung akan melindungi Sulut dari terpaan gelombang akibat tsunami dari Jepang," ungkap Slamet Riyadi kepada Tribunnews Network.
Dikatakannya secara tidak langsung Filipina melindungi Sulawesi. Namun tidak demikian untuk Papua dan Maluku.
"Dampaknya berbeda karna Pulau Papua khususnya berhadapan langsung pulau pasifik," jelasnya.
Tepat ketika peringatan tsunami dicabut BMKG pusat yang diumumkan sebuah stasiun TV nasional sekitar pukul 21.00, kondisi Kota Manado berangsur pulih. Tidak ada lagi kemacetan khususnya di Wilayah Winangun dan Malalayang (Manado Selatan).
Kondisi terkini di Kawasan Mega Mas sejumlah toko dan rumah makan masih ada yang tutup namun sebagian warga sudah beraktivitas normal.
Hingga pukul 21.30 jalan raya di Malalayang tampak sudah stabil. Mobil-mobil ke arah Amurang lebih banyak daripada yang arah sebaliknya. Khusus kawasan Kampus Unsrat terbilang sepi. Beberapa kostan tampak tutup. "Semua mahasiswa ada yang mengungsi ke Tomohon ada yang ke Winangun," ujar Demsi seorang pemilik tempat kos di Komplek Perempatan Perikanan Unsrat.
Demsi sendiri mengaku tidak mengungsi karena merasa kawasan Bahu cukup jauh dari Pantai. "Saya terus pantau televisi dan sampai sekarang aman-aman kan?," ujarnya.
tribunnews.com