Akibat Meledaknya Pabrik Mesiu di Yaman Sedikitnya 78 orang tewas setelah terjadi ledakan di suatu pabrik mesiu di Yaman. Ironisnya, para korban adalah warga miskin yang melakukan penjarahan di pabrik itu, menyusul huru-hara dan gelombang protes anti pemerintah di Yaman dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut kantor berita Associated Press, peristiwa itu berlangsung di Kota Jaar, provinsi Abyan, Senin, 28 Maret 2011 waktu setempat. Seorang pekerja pabrik, Hakim Mohammed mengungkapkan bahwa insiden ini dipicu oleh kelompok militan setempat yang menyerang pabrik amunisi itu dan selanjutnya merampas dua kendaraan lapis baja, sebuah tank, dan beberapa truk yang mengangkut senjata mesin dan amunisi.
Beberapa saat kemudian, warga miskin setempat, termasuk perempuan dan anak-anak masuk ke lokasi pabrik. "Mereka lalu menjarah apa saja yang bisa dibawa, termasuk kabel, pintu, dan bensin," kata Hakim.
Beberapa orang tampak tidak takut mengosongkan tong-tong mesiu untuk dialihfungsikan sebagai penampung air hujan. Mereka juga menjarah kantin, dengan membawa karung-karung tepung dan gula.
Menurut sejumlah saksi kepada stasiun berita Al Jazeera, insiden bermula saat seseorang tampaknya menyalakan rokok di dekat mesiu yang berceceran. Ini menyebabkan ledakan dahsyat. "Suaranya bisa terdengar sejauh 15 km," kata seorang warga bernama Seif Mohammed.
Sekitar 27 orang dalam kondisi kritis di rumah sakit Kota Jaar dan 75 lainnya tewas. Deputi Gubernur Abyan, Saleh al-Samty, menyalahkan pemerintah pusat atas tragedi ini, karena kurangnya pengamanan di pabrik mesiu dan tidak sanggup mengendalikan keamanan.
Menurut kantor berita Associated Press, peristiwa itu berlangsung di Kota Jaar, provinsi Abyan, Senin, 28 Maret 2011 waktu setempat. Seorang pekerja pabrik, Hakim Mohammed mengungkapkan bahwa insiden ini dipicu oleh kelompok militan setempat yang menyerang pabrik amunisi itu dan selanjutnya merampas dua kendaraan lapis baja, sebuah tank, dan beberapa truk yang mengangkut senjata mesin dan amunisi.
Beberapa saat kemudian, warga miskin setempat, termasuk perempuan dan anak-anak masuk ke lokasi pabrik. "Mereka lalu menjarah apa saja yang bisa dibawa, termasuk kabel, pintu, dan bensin," kata Hakim.
Beberapa orang tampak tidak takut mengosongkan tong-tong mesiu untuk dialihfungsikan sebagai penampung air hujan. Mereka juga menjarah kantin, dengan membawa karung-karung tepung dan gula.
Menurut sejumlah saksi kepada stasiun berita Al Jazeera, insiden bermula saat seseorang tampaknya menyalakan rokok di dekat mesiu yang berceceran. Ini menyebabkan ledakan dahsyat. "Suaranya bisa terdengar sejauh 15 km," kata seorang warga bernama Seif Mohammed.
Sekitar 27 orang dalam kondisi kritis di rumah sakit Kota Jaar dan 75 lainnya tewas. Deputi Gubernur Abyan, Saleh al-Samty, menyalahkan pemerintah pusat atas tragedi ini, karena kurangnya pengamanan di pabrik mesiu dan tidak sanggup mengendalikan keamanan.
vivanews.com