BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulisan karya tulis ini sejalan dengan upaya pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya dari Candi Borobudur sesuai dengan keberadaannya.
Berdasarkan informasi yang di dapat, bahwa batuan penyusun Candi Borobudur berasal dari Gunung Merapi yang telah terbakar oleh magma sehingga batu tersebut akan kuat, tidak akan tumbuh lumut, ganggang dan sebagainya.
Namun kenyataannya Candi borobudur telah mengalami beberapa kali renovasi. Kerusakan yang dialami, salah satunya akibat tumbuhnya lumut pada batuan. Itulah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian terhadap Candi Borobudur.
1.2 Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu mengenai “Tumbuhnya Lumut Pada Batuan Candi Borobudur”.
Dalam hal ini penulis mengambil beberapa sudut permasalahan, diantaranya :
a. Lumut yang tumbuh pada batuan Candi Borobudur
b. Dampak yang ditimbulkan tumbuhan lumut
c. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi tumbuhan lumut.
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan dilandasi rasa cinta terhadap budaya bangsa serta keinginan untuk melindungi Candi Borobudur dari kehancuran, maka dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui jenis-jenis lumut yang tumbuh pada batuan penyusun Candi Borobudur dan perkembangbiakannya.
b. Dampak yang di timbulkan oleh lumut terhadap Candi Borobudur
c. Mencari solusi terhadap pertumbuhan lumut.
1.4 Anggapan Dasar
Anggapan Dasar yang melandasi penelitian ini, yaitu :
- Bahwa lumut dapat tumbuh di atas batuan
- Lumut dapat menimbulkan pelapukan batuan Candi Borobudur
- Tumbuhnya lumut dapat tumbuh pada batuan ( Buku Paket Biologi 1, Hal 45- 52)
Untuk kesempurnaan karya tulis ini, penulis menggunkan teknik penelitian sebagai berikut :
1. Teknik Observasi yaitu penelitian langsung di lakukan terhadap Candi Borobudur
2. Teknik Studi Literatur yaitu cara telaah pustaka yang berhubungan dengan Candi Borobudur.
1.6 Sistematika Pembahasan
Agar dalam karya tulis ini tidak terjadi kekeliruan maka penulis mencoba menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, anggapan dasar hipotesis, metode dan teknik penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN TEORITIS, membahas teori lumut ( pengklasifikasian dan substrat lumut ), jenis-jenis lumut, cara perkembangbiakan lumut.
BAB III PEMBAHASAN, membahas tentang Lumut Kerak sebagai perusak batuan Candi, dampak yang di timbulkan, usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya.
BAB IV PENUTUP, membahas tentang kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
TIJAUAN TEORITIS
2.1 Lumut
Tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala.
Bagianbagian batang lumut adalah sebagai berikut :
1. Epidermis, merupakan lapisan terluar dan sebagian sel yang memanjang berbentuk rhizoid.
2. Korteks, merupakan lapisan kulit dalam yang tersusun dari beberapa lapis sel .
3. Silinder Pusat, terdiri atas sel-sel Parenkim yang memanjang, berfungsi sebagai alat pengangkat .
Tumbuhannya lumut merupakan peralihan antara tumbuhan berthallus ndengan tumbuhan kerkomus.
2.1.1 Klasifikasi Lumut
1. Lichenes
Lichenes disebut juga tumbuhan perintis, lichenes biasanya terdapat pada tempat-tempat yang kering, seperti pada kulit batang pepohonan, tanah yang sedikit basah. Perkembangbiakan Lichenes merupakan vegetasi pioner.
Asam yang di keluarkan dapat menghancurkan permukaan batu atau permukaan cadas menjadi lapisan tanah baru. Lapisan tanah ini mudah menangkap dan mengikat air mineral (air embun dari laut yang mengandung berbagai mineral, menguap).
Ciri-ciri lichenes adalah :
1. Bersekat Hifa
2. Mempunyai akar rhizoid
3. Berlapis misellium
4. Bersifat Safrofit dan Parasitisme
5. Berupa benang-benang yang berkoloni.
Berdasarkan habitatnya Lichenes di bedakan menjadi beberapa jenis diantaranya adalah :
a. Parmelia
Biasanya tumbuh pada pepohonan, terutama pada kulit-kulit pohon yang keras, karena pohon yang berkulit tebal sangat menguntungkan bagi pertumbuhan dari Lumut Kerak tersebut.
b. Usnea Dasifoga
Biasanya tumbuh pada batuan yang berada pada daerah yang lembab. Cirinya sebagai berikut :
1. Berspora
2. Bentuknya seperti Musci
3. Berakar rhizoid
4. berbentuk benang-benang filamin