Judul: 80 Hari Keliling Dunia—Around the World in 80 Days
Penulis: Jules Verne 
Penerjemah: Rahmani Astuti
Penerbit: Serambi
Tahun: 2008
Hlm: 367
ISBN: 978-979-024-154-1





The Synopsis
Novel klasik yang saya pinjam dari Mba Ari dan terbit pertama kali tahun 1873 silam ini mengisahkan tentang perjalanan keliling dunia seorang pria bujang kaya yang super tenang, Phileas Fogg, bersama pelayannya yang setia nan ceria, Passepartout. Bermula dari surat kabar yang memberitakan bahwa perjalanan keliling dunia—dengan teknologi dan transportasi yang tersedia saat itu—dapat ditempuh dalam 80 hari saja. Teman-teman bermain kartu Mr. Fogg tidak yakin atas berita tersebut. Sebaliknya Mr. Fogg sangat yakin bahwa keterlambatan, badai, dan segala hal yang menghambat keberangkatan telah diperkirakan dan termasuk dalam estimasi 80 hari tersebut. Maka, untuk membuktikan bahwa ia bisa kembali ke London dalam 80 hari setelah keliling dunia dengan taruhan sebesar 20.000 pound, berangkatlah ia ditemani pelayannya yang setia, Passepartout.

The ‘World’
—atau lebih tepat dikatakan The Countries kali ya. Mr. Fogg mengikuti rencana perjalanan yang dikeluarkan oleh The Daily Telegraph dengan sangat yakin—sesuai dengan kepribadiannya yg serba pasti. Mr. Fogg dalam perjalanannya mengelilingi dunia merekam kisah-kisah menarik. Kapalnya pernah mengalami keterlambatan, keretanya dibajak, nyaris dibunuh kelompok fanatik di India dan bersinggungan dengan kaum Mormon yang menghalalkan poligami.

Tentunya kisah tak akan menarik tanpa bumbu dong ya. Jadi dalam buku ini tokoh antagonisnya adalah Detektif Fix yang mencurigainya sebagai pencuri uang bank. Detektif Fix membuntutinya dan menghalalkan segala cara yang mungkin dilakukan untuk menunda perjalanan Mr. Fogg. Tapi berkat kebetulan dan keberuntungan serta perhitungan cermat Mr. Fogg yang matematis usaha Detektif Fix berkali-kali gagal. Benarkah Mr. Fogg adalah pencurinya? Mampukah ia mengelilingi dunia sebelum tertangkap Detektif yang mati-matian berusaha menjebloskannya ke penjara?


The Characters
Phileas Fogg digambarkan sebagai karakter pendiam dan sangat tenang. Memiliki pengetahuan luas dan suka megoreksi kata-kata serta melakukan aktivitas pada jam-jam yang secara matematis tepat. Julias Verne menyebutnya seorang yang eksentrik. Saya menyebutnya, gentlemen yang kompulsif. Sebenarnya saya ingin mengkategorikan karakter ini sebagai seorang OCD--Obsessive Compulsive Disorder tapi karakter Mr. Fogg jauh dari definisi obsesif. Ia hanya secara matematis tepat waktu dan menyukai rutinitas yang sama.

"...dan menapakkan kaki kanannya di depan kaki kiri sebanyak 575 kali, dan kaki kirinya di depan kaki kanannya sebanyak 576 kali, sampailah ia di Reform Club," hlm.28

Sedangkan karakter Passepartout secara menyenangkan sangat riang, berbanding terbalik 360 derajat dari Mr.Fogg. Kesetiaannya buta dan karakternya menyenangkan. Secara keseluruhan novel ini lebih nikmat dibaca karena tingkah menarik Passepartout yang menghidupkan novel ini. Saya berani jamin novel ini akan sangat datar dan membosankan tanpanya. Tahu sendiri kan bagaimana humor garing Inggris itu. Dia adalah karakter kunci yang menyemarakkan suasana.

Perjalanan Mr. Fogg dalam novel klasik 80 Hari Keliling Dunia ini sangat revolusioner pada zamannya dan hingga sekarang masih menyenangkan untuk dinikmati para pembacanya. Bahkan sudah berkali-kali diadaptasi ke layar lebar. Seperti tipikal kisah klasik lainnya, novel ini diceritakan dari sudut pandang orang ketiga dan nyaris tidak terasa kedalaman karakter Bahkan semakin kebelakang karakter Mr. Fogg semakin tenggelam oleh sinar riang Passepartout. Meskipun begitu tetap ada sedikit humor yang tertangkap dalam setiap perjalanannya. Sedikit twist juga menambah spesial kisah ini. Dan tentunya ending yang manis~ so classy.
loading...