Pembelajaran koperatif merujuk kepada metode pengajaran yang membutuhkan murid dari berbagai kemampuan bekerjasama dalam kelompok kecil untuk mencapai satu tujuan yang sama (Slavin, 1982). Sasaran adalah tingkat pembelajaran yang maksimal bukan saja untuk diri sendiri, tetapi juga untuk teman yang lain. Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah:
  •         saling tergantung satu sama lain secara positif,
  •         saling berinteraksi secara bersemuka,
  •         akuntabilitas individu pada pembelajaran diri sendiri,
  •         keterampilan kooperatif, dan
  •         pemrosesan kelompok
Ganjaran diberi kepada individu dan kelompok dalam pelaksanaan metode ini. Individu dalam kelompok diharapkan menunjukkan pemahaman masing-masing dan memainkan peran berbeda bergantian. Keterampilan sosial dan pemrosesan kelompok didorong.

Beberapa cara pembelajaran koperatif telah dikembangkan oleh tokoh-tokoh pendidikan, misalnya Jigsaw, TGT (teams-games-tournaments), STAD (Students Teams-Achievement Division), Belajar Bersama (Learning together), Permainan Panggil Nomor (Numbered Heads), dan Pusat bulat (Round Table).

Pengajaran sebaya memainkan peranan yang sangat penting menurut cara Jigsaw. Dalam cara ini, pembagian tuigas dibagikan di kalangan murid dalam kelompok berbagai kemampuan. Bahan pembelajaran dibagi menjadi topik-topik kecil. Setiap murid dibagikan tugas untuk mempelajari satu topik kecil. Setelah menguasai topik kecil sendiri, murid akan mengajar teman lain dalam kelompoknya sehingga semua anggota kelompok menguasai semua topik kecil itu. Setelah itu satu aktivitas dilakukan untuk menguji apakah semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikan tugas yang diberi. Jigsaw merupakan cara pengajaran berpusat murid. Kemungkinan besar bahan baru dapat dikaitkan dengan pengetahuan yang ada dan membantu restrukturisasi ide.

Pembelajaran koperatif mendorong murid berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini memungkinkan sharing ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan filsafat konstruktivisme.
loading...