Akhir-akhir ini virus Mers-CoV menjadi perbicangan di seluruh dunia. Mers-CoV kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus adalah virus yang disebabkan oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS.
Belum
diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun,
beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu
jenis Kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah.
Kesimpulan dicapai setelah para peneliti menemukan adanya kecocokan
genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut
dengan manusia pertama yang terinfeksi.
Mekanisme penyebaran virus Corona dari hewan ke manusia masih diteliti
sampai saat ini, meskipun ada dugaan bahwa manusia pertama yang
terinfeksi mungkin pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran
kering Kelelawar yang terinfeksi.
Gejala umum yang akut pada penyakit pernapasan ini adalah demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernapas. Bahkan banyak juga pasien yang mengalami radang paru-paru, gejala gastrointestinal, termasuk diare, atau gagal ginjal, dan tidak sedikit di antaranya yang meninggal.
Yang pasti, jika ada orang yang terinfeksi virus MERS, ia dapat dengan
mudah menularinya kepada orang lain. Seperti yang terjadi pada
kebanyakan kasus virus ini. Namun,mekanisme penularannya, apakah
pernapasan (misalnya batuk, bersin) atau kontak fisik langsung dengan
pasien atau kontaminasi lingkungan oleh pasien, belum diketahui.