Makalah Tentang Bayi Prematur
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode segera setelah lahir merupakan awal dari kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan antara lingkungan kehidupan sebelumnya dan sekarang. Bagi bayi prematur atau bayi yang lahir disertai penyulit atau komplikasi, tentunya proses adaptasi ini akan menjadi lebih sulit untuk dilaluinya. Bahkan, seringkali menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yang menyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan kehidupan ke fase lanjut (meninggal).Bayi berat badan lahir rendah atau prematur mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian daripada bayi lain. Oleh karenanya, diperlukan pengawasan ekstra yang dilakukan beberapa jam sampai beberapa hari setelah bayi itu dilahirkan.
Penilaian dan tindakan pada bayi berat badan lahir rendah sangatlah penting karena dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada bayi yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
Untuk meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai bayi berat badan lahir rendah (BBLR),Pembaca mengetahui dan mampu mengaplikasikan bagaimana penatalaksanaan maupun rencana asuhan keperawatan yang dapat diberikan terhadap bayi berat badan lahir rendah (BBLR)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) dapat dikelompokkan menjadi :
1.Bayi Prematur atau Bayi Pre-Term
Bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur.Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). The American Academy Of Pediatric, mengambil batasan 38 minggu untuk menyebut prematur.
2. Bayi Dismatur
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 0 pada kurva pertumbuhan intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan.
B. Etiologi
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab kelahiran bayi BBLR, yakni :
1. Faktor ibu
a.Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi
b.Kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten serviks)
c.Tumor (misalnya mioma utery, sistoma)
d. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
1)Akut dengan gejala panas tinggi (misalnya tifus abdominalis, malaria)
2) Kronis (misalnya TBC, penyakit jantung, gromerulonefritis kronis)
e. Trauma pada masa kehamilan antara lain :
1) Fisik (misalnya jatuh)
2) Psikologis (misalnya stress)
f. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Faktor janin
a. Kehamilan ganda
b. Hidramnion
c. Ketuban pecah dini
d. Cacat bawaan
e. Infeksi (misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis)
f. Insufisiensi plasenta
g. Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah
A, B dan
3. Faktor plasenta
a. Plasenta previa
b. Solutio plasenta
C. Manifestasi Klinis
Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi, bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi yang lahir cukup bulan. Adapun tanda dan gejala dari bayi prematur adalah :
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm
4. Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
5. Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
6. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm
7. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm
8. Rambut lnugo (bulu-bulu halus) masih banyak
9. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
10.Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga
Seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga
11. Tumit mengkilap dan telapak kaki halus
12. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentsi dan ruge pada skrotum kurang. Testis belum turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minor belum tertutup oleh labia mayor.
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
14. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya lemah.
15. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
16. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit.
C. Patofisiologi
Berdasarkan beberapa faktor etiologi yang telah disebutkan, hal itu akan menyebakan gangguan sirkulasi utero plasenta. Akibatnya, akan terjadi insufisiensi plasenta, yang menyebabkan suplai nutrisi dan oksigen ke janin tidak adekuat. Hal ini lama-kelamaan akan menyebabkan gangguan pertumbuhan intra uteri dan lahirlah bayi BBLR.Neonatus dengan imaturitas pertumbuhan dan perkembangan atau bayi BBLR tidak dapat menghasilkan kalori melalui peningkatan metabolisme. Hal ini disebabkan karena respon menggigil bayi tidak ada atau kurang, sehingga tidak dapat menambah aktivitas. Sumber utama kalori bila ada stress dingin atau suhu lingkungan rendah adalah thermogenesis nonshiver. Sebagai respon terhadap rangsangan dingin, tubuh bayi akan mengeluarkan norepinefrin yang menstimulus metabolisme lemak dari cadangan lemak coklat untuk menghasilkan kalori yang kemudian dibawa oleh darah ke jaringan. Stres dingin dapat menyebabkan hipoksia, metabolisme asidosis dan hipoglikemia. Peningkatan metabolisme sebagai respon terhadap stre dingin akan meningkatkan kebutuhan kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan, tekanan oksigen berkurang (hipoksia) dan keadaan ini akan menjadi lebih buruk karena volume paru menurun akibat berkurangnya oksigen darah dan kelainan paru (paru yang imatur). Keadaan ini dapat sedikit tertolong oleh haemoglobin fetal (HbF) yang dapat mengikat oksigen lebih banyak sehingga bayi dapat bertahan lebih lama pada kondisi tekanan oksigen yang kurang.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada bayi berat badan lahir rendah atau prematur dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.Perawatan bayi dalam inkubator
Inkubator adalah suatu alat untuk membantu terciptanya suatu lingkungan yang optimal, denfan demikian dapat terciptanya suatu suhu lingkungan yang normal. Suhu lingkungan yang netral adalah suatu keadaan dimana panas yang dihasilkan dapat mempertahankan suatu suhu tubuh yang tetap.
2.Perawatan post resusitasi
Dilakukan untuk mengatasi terjadinya asfiksia, yang dapat memperburuk keadaan bayi lahir prematur
3.Perawatan bayi dengan terapi sinar
Dalam perawatan ini yang perlu diperhatikan tidak saja terapinya, tetapi juga perangkat yang digunakan. Lampu yang digunakan sebaiknya tidak dipergunakan lebih dari 500 jam, untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang dipergunakan.
4.Menyiapkan bayi untuk transfusi tukar
Yang dimaksud dengan transfusi tukar adalah mengeluarkan darah dari tubuh bayi untuk ditukar dengan darah yang tidak sesuai (patologis) untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
5.Menolong bayi dalam keadaan kejang
Dengan selalu bersikap teratur dalam sebisa mungkin menolong bayi dalam keadaan kejang
E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Masalah yang berkaitan dengan ibu
Penyakit seperti hipertensi, toksemia, placenta previa, abrupsio placenta, incompeten servikal, kehamilan kembar, mal nutrisi dan diabetes mellitus. Status social ekonomi yang rendah dan tiadanya perawatan sebelum kelahiran. Riwayat kelahiran premature atau aborsi, penggunaan obat-obatan, seperti alcohol, rokok dan kafein. Riwayat ibu ; umur dibawah 16 tahun atau diatas 35 tahun dan latar belakang pendidikan rendah, jarak kehamilan yang berdekatan, ataupun penyakit hubungan seksual.
b. Bayi pada saat kelahiran
Umur kehamilan biasanya antara 24-37 minggu, rendahnya berat badan pada saat kelahiran, SGA, atau terlau besar di banding umur kehamilan ; berat biasanya kurang dari 2500 gr ; kurus, lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada ; kepala relative lebih besar disbanding badan, 3 cm lebih besar dibanding lebar dada ; kelainan fisik yang mungkin terlihat ; nilai APGAR pada satu sampai lima menit, 0-3 menunjukkan kegawatan yang parah, 4-6 kegawatan sedang, dan 7-10 normal.
c. Kardiovaskular
Denyut jantung rata-rata 120-160/menit pada bagian apical dengan ritme yang teratur ; pada saat kelahiran, kebisingan jantung terdengar pada seperempat bagian intercostals, yang menunjukkan aliran darah dari kanan ke kiri karena hipertensi atau atelektasis paru.
d. Gastrointestinal
Penonjolan abdomen ; pengeluaran mekonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam; refleks menelan dan menghisap yang lemah ; ketidaknormalan konginetal lain.
e. Integumen
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode segera setelah lahir merupakan awal dari kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan antara lingkungan kehidupan sebelumnya dan sekarang. Bagi bayi prematur atau bayi yang lahir disertai penyulit atau komplikasi, tentunya proses adaptasi ini akan menjadi lebih sulit untuk dilaluinya. Bahkan, seringkali menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yang menyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan kehidupan ke fase lanjut (meninggal).Bayi berat badan lahir rendah atau prematur mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian daripada bayi lain. Oleh karenanya, diperlukan pengawasan ekstra yang dilakukan beberapa jam sampai beberapa hari setelah bayi itu dilahirkan.
Penilaian dan tindakan pada bayi berat badan lahir rendah sangatlah penting karena dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada bayi yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
Untuk meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai bayi berat badan lahir rendah (BBLR),Pembaca mengetahui dan mampu mengaplikasikan bagaimana penatalaksanaan maupun rencana asuhan keperawatan yang dapat diberikan terhadap bayi berat badan lahir rendah (BBLR)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) dapat dikelompokkan menjadi :
1.Bayi Prematur atau Bayi Pre-Term
Bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur.Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). The American Academy Of Pediatric, mengambil batasan 38 minggu untuk menyebut prematur.
2. Bayi Dismatur
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 0 pada kurva pertumbuhan intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan.
B. Etiologi
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab kelahiran bayi BBLR, yakni :
1. Faktor ibu
a.Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi
b.Kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten serviks)
c.Tumor (misalnya mioma utery, sistoma)
d. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
1)Akut dengan gejala panas tinggi (misalnya tifus abdominalis, malaria)
2) Kronis (misalnya TBC, penyakit jantung, gromerulonefritis kronis)
e. Trauma pada masa kehamilan antara lain :
1) Fisik (misalnya jatuh)
2) Psikologis (misalnya stress)
f. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Faktor janin
a. Kehamilan ganda
b. Hidramnion
c. Ketuban pecah dini
d. Cacat bawaan
e. Infeksi (misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis)
f. Insufisiensi plasenta
g. Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah
A, B dan
3. Faktor plasenta
a. Plasenta previa
b. Solutio plasenta
C. Manifestasi Klinis
Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi, bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi yang lahir cukup bulan. Adapun tanda dan gejala dari bayi prematur adalah :
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm
4. Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
5. Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
6. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm
7. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm
8. Rambut lnugo (bulu-bulu halus) masih banyak
9. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
10.Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga
Seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga
11. Tumit mengkilap dan telapak kaki halus
12. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentsi dan ruge pada skrotum kurang. Testis belum turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minor belum tertutup oleh labia mayor.
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
14. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya lemah.
15. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
16. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit.
C. Patofisiologi
Berdasarkan beberapa faktor etiologi yang telah disebutkan, hal itu akan menyebakan gangguan sirkulasi utero plasenta. Akibatnya, akan terjadi insufisiensi plasenta, yang menyebabkan suplai nutrisi dan oksigen ke janin tidak adekuat. Hal ini lama-kelamaan akan menyebabkan gangguan pertumbuhan intra uteri dan lahirlah bayi BBLR.Neonatus dengan imaturitas pertumbuhan dan perkembangan atau bayi BBLR tidak dapat menghasilkan kalori melalui peningkatan metabolisme. Hal ini disebabkan karena respon menggigil bayi tidak ada atau kurang, sehingga tidak dapat menambah aktivitas. Sumber utama kalori bila ada stress dingin atau suhu lingkungan rendah adalah thermogenesis nonshiver. Sebagai respon terhadap rangsangan dingin, tubuh bayi akan mengeluarkan norepinefrin yang menstimulus metabolisme lemak dari cadangan lemak coklat untuk menghasilkan kalori yang kemudian dibawa oleh darah ke jaringan. Stres dingin dapat menyebabkan hipoksia, metabolisme asidosis dan hipoglikemia. Peningkatan metabolisme sebagai respon terhadap stre dingin akan meningkatkan kebutuhan kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan, tekanan oksigen berkurang (hipoksia) dan keadaan ini akan menjadi lebih buruk karena volume paru menurun akibat berkurangnya oksigen darah dan kelainan paru (paru yang imatur). Keadaan ini dapat sedikit tertolong oleh haemoglobin fetal (HbF) yang dapat mengikat oksigen lebih banyak sehingga bayi dapat bertahan lebih lama pada kondisi tekanan oksigen yang kurang.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada bayi berat badan lahir rendah atau prematur dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.Perawatan bayi dalam inkubator
Inkubator adalah suatu alat untuk membantu terciptanya suatu lingkungan yang optimal, denfan demikian dapat terciptanya suatu suhu lingkungan yang normal. Suhu lingkungan yang netral adalah suatu keadaan dimana panas yang dihasilkan dapat mempertahankan suatu suhu tubuh yang tetap.
2.Perawatan post resusitasi
Dilakukan untuk mengatasi terjadinya asfiksia, yang dapat memperburuk keadaan bayi lahir prematur
3.Perawatan bayi dengan terapi sinar
Dalam perawatan ini yang perlu diperhatikan tidak saja terapinya, tetapi juga perangkat yang digunakan. Lampu yang digunakan sebaiknya tidak dipergunakan lebih dari 500 jam, untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang dipergunakan.
4.Menyiapkan bayi untuk transfusi tukar
Yang dimaksud dengan transfusi tukar adalah mengeluarkan darah dari tubuh bayi untuk ditukar dengan darah yang tidak sesuai (patologis) untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
5.Menolong bayi dalam keadaan kejang
Dengan selalu bersikap teratur dalam sebisa mungkin menolong bayi dalam keadaan kejang
E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Masalah yang berkaitan dengan ibu
Penyakit seperti hipertensi, toksemia, placenta previa, abrupsio placenta, incompeten servikal, kehamilan kembar, mal nutrisi dan diabetes mellitus. Status social ekonomi yang rendah dan tiadanya perawatan sebelum kelahiran. Riwayat kelahiran premature atau aborsi, penggunaan obat-obatan, seperti alcohol, rokok dan kafein. Riwayat ibu ; umur dibawah 16 tahun atau diatas 35 tahun dan latar belakang pendidikan rendah, jarak kehamilan yang berdekatan, ataupun penyakit hubungan seksual.
b. Bayi pada saat kelahiran
Umur kehamilan biasanya antara 24-37 minggu, rendahnya berat badan pada saat kelahiran, SGA, atau terlau besar di banding umur kehamilan ; berat biasanya kurang dari 2500 gr ; kurus, lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada ; kepala relative lebih besar disbanding badan, 3 cm lebih besar dibanding lebar dada ; kelainan fisik yang mungkin terlihat ; nilai APGAR pada satu sampai lima menit, 0-3 menunjukkan kegawatan yang parah, 4-6 kegawatan sedang, dan 7-10 normal.
c. Kardiovaskular
Denyut jantung rata-rata 120-160/menit pada bagian apical dengan ritme yang teratur ; pada saat kelahiran, kebisingan jantung terdengar pada seperempat bagian intercostals, yang menunjukkan aliran darah dari kanan ke kiri karena hipertensi atau atelektasis paru.
d. Gastrointestinal
Penonjolan abdomen ; pengeluaran mekonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam; refleks menelan dan menghisap yang lemah ; ketidaknormalan konginetal lain.
e. Integumen